oleh

Kanit Intel Polsek Bangun Tegas Buru Bandar Sabu, Kolaborasi dengan Reskrim Berhasil Amankan 1,42 Gram Narkotika

-Berita-11 Dilihat

JURNALPOLRI.COM- SIMALUNGUN- SUMUT- Kolaborasi solid antara unit Intel dan Reskrim Polsek Bangun membuahkan hasil gemilang dalam pemberantasan narkoba. IPDA B. Silalahi selaku Kanit Intel Polsek Bangun bersinergi dengan IPDA Sugeng Suratman (Kanit Reskrim/mantan Kanit-1 Sat Narkoba) berhasil mengamankan bandar sabu Muhammad Rijal alias Kapten beserta barang bukti 1,42 gram narkotika di kawasan lokalisasi Bukit Maraja, Kamis (18/9/2025) malam.

Kasat Narkoba Polres Simalungun AKP Henry Salamat Sirait, S.IP., S.H., M.H., menekankan bahwa keberhasilan operasi ini merupakan hasil sinergi yang sempurna antara kemampuan intelijen dan investigasi kriminal. Kolaborasi kedua unit ini menciptakan strategi operasi yang komprehensif dan efektif dalam membongkar jaringan peredaran narkoba.

“Kolaborasi antara Kanit Intel IPDA B. Silalahi dengan Kanit Reskrim IPDA Sugeng Suratman menunjukkan kekuatan sesungguhnya dari kerja tim. Unit Intel memberikan analisis situasi yang akurat, sementara Reskrim mengeksekusi dengan presisi tinggi,” ujar AKP Henry Salamat Sirait saat dikonfirmasi, Minggu (21/9/2025) sekitar pukul 10.10 WIB.

Operasi yang berlangsung pada pukul 20.30 WIB di Barak Cahaya Nagori Marihat Bukit, Kecamatan Gunung Malela ini berawal dari analisis intelijen yang mendalam. IPDA B. Silalahi telah melakukan pemetaan aktivitas mencurigakan di kawasan lokalisasi Bukit Maraja berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat pada pukul 20.00 WIB.

“Sebagai Kanit Intel, saya bertanggung jawab melakukan analisis dan pemetaan target sebelum operasi dilaksanakan. Informasi dari masyarakat kami olah dengan cermat untuk memastikan akurasi sasaran dan meminimalkan risiko operasi,” tegas IPDA B. Silalahi.

Setelah mendapat perintah dari Kapolsek Bangun AKP R. Simarmata, kedua Kanit ini langsung mengkoordinasikan strategi operasi. IPDA Sugeng Suratman dengan pengalamannya sebagai mantan Kanit-1 Sat Narkoba memberikan insight berharga tentang modus operandi bandar narkoba, sementara IPDA B. Silalahi menyediakan data intelijen yang akurat.

“Kerjasama dengan Kanit Intel sangat strategis. Beliau memberikan gambaran situasi yang komprehensif sehingga kami bisa merencanakan pendekatan yang tepat. Tanpa dukungan intelijen yang solid, operasi ini tidak akan berjalan seefektif ini,” ungkap IPDA Sugeng Suratman.

Tim gabungan yang terdiri dari Aipda Indo Siahaan, Aipda Andi Nainggolan, dan Aipda Franky Manurung bergerak dengan koordinasi yang rapi di bawah komando kedua Kanit tersebut. Pembagian tugas yang jelas memungkinkan tim untuk bekerja secara sistematis dan terorganisir.

Tersangka Muhammad Rijal alias Kapten (45 tahun), seorang wiraswasta yang beralamat di Jalan Asahan KM 17 Huta 2 Nagori Bangun, berhasil diamankan tanpa perlawanan. Pendekatan yang telah dianalisis oleh unit Intel memungkinkan tim untuk mengamankan tersangka dengan risiko minimal.

“Analisis perilaku dan pola aktivitas tersangka yang telah kami lakukan sebelumnya membantu tim operasi untuk melakukan pendekatan yang tidak menimbulkan kecurigaan,” ucap IPDA B. Silalahi.

Penggeledahan yang dilakukan tim di tempat kejadian membuahkan hasil signifikan. Di bawah tempat tidur tersangka, petugas menemukan barang bukti berupa dua buah plastik klip kecil bening berisi dugaan narkotika jenis sabu dengan berat 1,42 gram dan satu buah plastik klip besar bening yang juga berisi dugaan sabu.

Kanit Intel Polsek Bangun menjelaskan bahwa kemasan narkotika yang ditemukan sesuai dengan analisis intelijen sebelumnya. “Pola kemasan yang kami temukan konsisten dengan informasi intelijen tentang cara tersangka mengemas narkotika untuk dijual eceran,” ungkapnya.

Selain narkotika, petugas juga mengamankan satu unit handphone merek Oppo berwarna biru milik tersangka. Handphone ini akan menjadi sumber informasi penting untuk mengungkap jaringan komunikasi yang lebih luas.

“Handphone tersangka akan dianalisis lebih lanjut oleh unit Intel untuk melacak jejak komunikasi dan mengidentifikasi kemungkinan jaringan yang lebih besar,” tegas IPDA B. Silalahi.

Kanit Reskrim Polsek Bangun juga menekankan pentingnya kolaborasi antar unit dalam operasi anti narkoba. “Kerjasama yang solid antara Intel dan Reskrim menjadi kunci sukses. Masing-masing unit saling melengkapi dengan keahlian yang berbeda namun saling mendukung,” ucap IPDA Sugeng.

Sementara itu, Kapolsek Bangun mengapresiasi kepemimpinan kedua Kanit dalam operasi ini. “Koordinasi yang baik antara Kanit Intel dan Kanit Reskrim menciptakan sinergi yang luar biasa. Ini adalah contoh ideal bagaimana unit-unit di polsek harus bekerja sama,” ungkapnya.

Kasat Narkoba menegaskan bahwa model kolaborasi ini akan terus dikembangkan untuk operasi-operasi selanjutnya. “Sinergi antara Intel dan Reskrim di tingkat polsek merupakan formula yang efektif untuk memerangi peredaran narkoba. Kami akan terus mengoptimalkan kolaborasi serupa di seluruh wilayah,” tegas AKP Henry Salamat Sirait.

Tersangka Muhammad Rijal alias Kapten kini telah diamankan di Polres Simalungun untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut. Unit Intel akan terus melakukan analisis untuk mengungkap kemungkinan jaringan yang lebih luas dari hasil temuan operasi ini.

“Pesan kami kepada para bandar narkoba: kami memiliki mata dan telinga di mana-mana. Kolaborasi Intel dan Reskrim akan terus memburu kalian hingga ke persembunyian terjauh sekalipun,” pungkas Kasat Narkoba Polres Simalungun.

(F.wijaya)

Komentar

Tinggalkan Balasan